Selasa, 23 Agustus 2011

Dewan Energi Nasional Dukung PLN Impor Gas

TAMBANG, 10 Mei 2011 | 21.42

Dewan Energi Nasional Dukung PLN Impor Gas

Widjajono Partowidagdo
Saifudin
saifudin@majalahtambang.com

Jakarta – TAMBANG. Anggota Dewan Energi Nasional, Widjajono Partowidagdo menyatakan mendukung rencana PT PLN (Persero) mengimpor gas. Menurutnya, Indonesia lebih baik mengimpor gas dibanding bahan bakar minyak (BBM) yang harganya jauh lebih mahal.

“Gas jauh lebih murah ketimbang BBM yang semakin hari harganya terus naik, dan membuat subsidi membengkak,” ucapnya di sela-sela menjadi pembicara seminar energi di Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2011.

Guru besar ITB ini menjelaskan, harga gas yang dijual kepada masyarakat juga berada dalam kisaran yang jauh lebih murah dibanding harga BBM yang disubsidi untuk masyarakat saat ini.

“Misalnya sektor transportasi, di mana harga keekonomian bensin premium mencapai sekitar Rp9000,- dan dengan subsidi separuh harga, maka harga jualnya menjadi Rp4500 per liter. Sedangkan untuk harga jual gas, per liter secara premiumnya hanya Rp3100 - Rp3500,- sehingga pemerintah tidak perlu mensubsidi,” ungkapnya.

Terkait impor gas, Widjajono menambahkan bahwa pemerintah juga harus siap menyediakan LNG receiving terminal. Sedangkan mengenai sumber pasokan gas itu sendiri, pemerintah bisa mencari pemasok yang mematok harga murah.

“Beberapa waktu lalu misalnya, PLN kan pernah mau impor gas dari Iran. Pasti Iran akan kasih dengan harga murah sekali, karena merupakan penghasil gas nomor dua di dunia dan gasnya belum ada yang diekspor sampai sekarang,” ungkapnya lagi.

Belum lama ini, Senior Manager Gas & Oil Procurment PLN, M Suryadi Mardjoeki mengungkapkan, pihaknya sedang menjajaki kemungkinan impor gas dari Iran dan Kuwait. Produsen dari dua negara itu bahkan datang ke Indonesia untuk menawarkan gasnya kepada PLN.

Rencananya impor gas tersebut akan digunakan PLN untuk pembangkit listrik Muara Tawar, Jakarta dan pembangkit lainnya. Total kebutuhan gas PLN mencapai 2,014 BBTUD di 2011.

PLN ketir-ketir dengan pasokan gas domestik, karena untuk kebutuhan 2,073 BBTUD di 2010 saja, hanya bisa terpenuhi setengahnya.