Selasa, 23 Agustus 2011

Pemerintah Hemat 100 Triliun Gunakan Gas Dan Batubara

PDF Cetak E-mail
Oleh Administrator   
Rabu, 23 Februari 2011 08:09
Batubara
Jakarta, Tambangnews.com.- Pemerintah bisa melakukan penghematan sebesar Rp100 triliun per tahun jika penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi seperti premium, solar dan minyak tanah diganti dengan Bahan Bakar Gas (BBG) dan sumber energi listrik yang mayoritas BBM dialihkan ke batu bara.

     “Hal ini disebabkan karena Indonesia masih ketergantungan dalam penggunaan minyak bumi, sedangkan cadangan minyak bumi di Indonesia hanya bertahan hingga 12 tahun kedepan. Di sisi lain, cadangan gas bumi dan batubara sangatlah melimpah,” kata Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Widjajono Partowidagdo dalam acara Pertemuan Ilmiah Tahunan ke  X 2011 & Musyawarah Nasional Assosiasi Panas Bumi Indonesia, Jakarta, Selasa (22/2).

Widjajono menegaskan harga jual gas dan batubara lebih murah dari pada harga jual bahan bakar minyak.

Menurutnya, untuk bahan bakar minyak transportasi mencapai dua kali lipat dari harga jual gas, sedangkan untuk rumah tangga sekitar tiga kali lipat dari harga gas. Harga bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium Rp4.500 per liter, sebaliknya harga gas Rp3.500 per liter. Begitu pula, pembangkit listrik PLN cenderung masih menggunakan bahan bakar minyak.

Ia mengingatkan jika  pemerintah ingin menganti bahan bakar minyak ke bahan bakar gas  atau batu bara, maka pasokannya harus dipersiapkan terlebih dahulu agar tidak terjadi kelangkaan.

“Kelangkaan ini dapat terjadi seperti dalam rangka konversi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas elpiji, seperti gas tiga kilo gram,” ujarnya.

“Saat itu masyarakat diminta mengganti minyak tanah ke gas, akan  tetapi kita tidak punya pasokan gas, sehingga terjadi kelangkaan,” katanya. (kominfo/EYV/rm)